Saturday, April 21, 2012

Sejarah Telur Dadar

Ada anak yang cerita gini nih : Kata kakekku, telur dadar itu makanan yang enak dan menggiurkan lidah. bahkan sudah di konsumsi oleh umat manusia di seluruh penjuru dunia sejak jaman dahulu. Entah gak tau siapa penemu telur dadar dulunya itu. Terus kata kakekku sejarah telur dadar tu gini.
Saat itu , ceritanya flashback ini zaman dahulu ada segerombol orang sedang kelaparan lalu ada ayam yang bertelur di depannya dan tiba-tiba punya ide gila untuk di makan mentah-mentah. Namanya juga orang purba jelas gak ada pikiran yang sedikit inovatif kalo udah masalah perut. Tapi setelah itu meraka punya ide untuk koreksi kesalahan hidup. Tadi awalnya cuma dimakan mentah lalu ada ide brilian untuk di masak. Saat jaman itu jelas jaman purba, belum ada tabung LPJ 3kg yang suka meledak, belum ada mall, belum ada panci presto,belum ada microwave jadi semua dilakukukan serba manual tidak otomatis apalagi digital.
Awalnya nyoba memasak saat itu taunya ya memasak air aja. Orang purba sudah seneng saat itu bisa masak air, bisa liat air yang lagi mendidih aja kayak penemuan ajaib. Hahaha karena sangkin senengnya saat itu mereka terkagum-kagum dan menyembah air yang mendidih sebagai penguasa alam. Karena mereka ingin lakukan yang terbaik untuk penguasa alam . lalu telur tadi mereka masukan dimasukin ke dalam air mendidih tadi. Akhirnya air mendidih dan bergolak-golak pun berubah jadi putih , bahkan airnya sampek bludak-bludak. Lalu api pun mati akibat peritiwa itu. Lalu mereka mikir saat itu sang air mbludak atau penguasa alam ini sedang marah. Mereka pun sambil nyembah kuali tempat masak air tadi. Lalu seorang ketua adat meyuruh mereka makan telur itu (comment : namanya juga ketua adat dia paling berani buat cari aman dengan penguasa air tadi). Dan ternyata rasa telur masih hambar. Saat itu orang purba mulai frustasi dan meninggalkan untuk makan telur soalnya meski sudah dimasak rasanya tetap hambar dan tidak enak.
300 tahun berikutnya kehidupan di dunia ini mulai maju. Saat itu berada pada jaman renaisans, jadi segala macam bentuk perubahan hidup terjadi. Mulai dari gaya hidup, ilmu pengetahuan , agama, serta teknologi. Dan ini mengembalikan eksistensi telur yang sudah lama dibuang oleh orang purba. Saat itu sudah ditemukanya teknologi kompor. Sudah ada minyak goreng. Sudah ada wajan dan lainya. Pokoknya alat-alat masak sudah lengkap.
Lanjut cerita ada seorang ceff asal jerman sedang berpikir untuk masakan diperlombaan masak tingkat dunia besok. Dia bingung besok itu mau masak apa? Akhirnya ide itu muncul saat ada ayam lewat dan saat tepat berada di depanya ayam tadi bertelur. Tanpa pikir panjang , dan tentunya tanpa pikir dosa serta haram tentang kepemilikan telur. Pak ceff kita ini langsung main sikat saja telur tadi.
Dia buka cangkang telur dengan mengetukan di meja lalu dia goreng dengan minyak yang sudah panas. Setelah telihat krampul-krampul dan berwarna kuning kompornya dia matikan. Lalu dicoba hasil masakan telurnya tadi. Ternyata telur yang telah ia goring masih terasa hambar dan tidak enak ,
( comment pembaca: mungkin apakah pak ceff kita ini lupa g pake garam?)
eit tunggu dulu jaman renaisans belum ada garam. Saat itu garam cuma ada di Madura belum sampai diketahui dunia.
Akhirnya sang ceff menangis sejadi-jadinya hingga umbel (ingusnya-red) jatuh ke telur goreng. Dia pun pergi tidur dengan wajah lesu. Dan membiarkanya telur tetap berada di atas meja. keesokan harinya lomba pun di mulai tapi dia malas datang karna dia tahu kalau bakal kalah jadi lebih baik tidak datang. Saat itu yang datang ke lomba cuma asistenya bersama telur goreng tadi.
Tahu nggak ternyata sang juri sangat puas mencoba telur goreng yang terasa gurih karya ceff jerman tadi……… dan akhirnya sang ceff pun menang juara dunia no 1 tingkat dunia. Meski atas karya telur dadar kena ingus....

2 comments: